Mekanisme konvensi untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden untuk menghadapi pemilu 2014 diyakini bakal ditolak di internal Partai Demokrat. Pasalnya, mekanisme konvensi dinilai banyak kekurangan.
"Berdasarkan pengalaman partai lain yang menggelar konvensi kurang berhasil. Dalam kondisi partai seperti sekarang ini, kami takut akan mengundang politik uang. Untuk alasan itu, konvensi jelas akan ditolak di Partai Demokrat. Konvensi belum saatnya," kata Ketua Departemen Keuangan DPP Partai Demokrat Ikhsan Modjo ketika dihubungi, Rabu (9/5/2012). Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan, Demokrat akan menentukan capres dan cawapres melalui mekanisme konvensi terbuka. Tokoh nasional, baik dari internal maupun eksternal Demokrat dapat mencalonkan diri.
Nantinya, menurut Mubarok, mereka akan dilihat tingkat elektabilitasnya di mata publik. Tokoh dengan tingkat elektabilitas tinggi akan diusung Demokrat.
Ikhsan menjelaskan, penentuan capres dan cawapres adalah kewenangan majelis tinggi berdasarkan aturan internal. Majelis tinggi, kata dia, tentu juga akan mempertimbangkan tokoh eksternal serta hasil survei nantinya.
"Pembicaraannya belum dimulai. Majelis tinggi akan menampung dari DPC dan DPD. Semuanya masih terbuka lebar. Kita melihat integritas, pandangan masyarakat dan jejak rekamnya juga," katanya.
Ketika ditanya siapa tokoh nasional yang layak diusung, Ikhsan menjawab, "Ya Pak Dahlan termasuk yang masuk dalam kriteria. Lalu Sri Mulyani, Pak Mahfud MD juga masuk kriteria yang sedang ramai di masyarakat."
0 komentar:
Posting Komentar